Jumat, 11 Januari 2019

Ilmu Sosial Dasar Tugas 2


BAB I
MIGRASI

1.1     Pengertian Dan Macam Macam Migrasi
Migrasi adalah perpindahn penduduk dari satu tempat ke tempat lain. migrasiterdiri dari 2 yaitu imigrasi dan emigrasi. Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari negara lain yang mengunjungi sebuah negara. Misalnya penduduk Malaysia berpindah dan tinggal di Indonesia.

1.2     Jenis-Jenis Migrasi dan Faktor Penyebabnya

1.2.1     Jenis-jenis Migrasi Penduduk
Perpindahan penduduk dari daerah satu ke daerah  lain disebut mobilitas. Mobilitas merupakan perpindahan yang tidak bertujuan menetap. Istilah yang sejenis dengan mobilitas adalah migrasi.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari sauatu tempat ke tempat lain melewati batas administrasi negara dengan tujuan menetap.
Berdasarkan lamanya waktu dan tujuan, mobilitas penduduk di bedakan menjadi dua, yaitu :

a)      Mobilitas Non Permanen
Mobilitas non permanen adalah perpindahan penduduk bertujuan tidak menetap.
Contoh :
1.      Komunikasi (nglaju/ulang-alik), yaitu mobilitas penduduk kurang kurang dari satu hari.
2.      Sirkulasi (sirkuler/musiman), yaitu perpindahan penduduk jangka pendek bertujuan tidak menetap. Biasanya dilakukan pada musim-musim tertentu.
       Contoh ; peternak itik pindah dari daerah satu ke daerah lain mengikuti musim panen.

b)     Mobilitas Permanen
Mobilitas permanen adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan menetap. Batas waktu mobilitas permanen atau tidak adalah 6 bulan.

1.3     Jenis-jenis mobilitas atau migrasi :

1.3.1     Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain.
Migrasi internasional dibedakan menjadi 4, yaitu :
·         Imgras adalah perpindahan penduduk masuk ke uatu negara.
·         Emigrasi adalah perpindahan penduduk keluar ke negara lain
·         Remigrasi adalah perpindahan penduduk kembali ke negara asal
·         Deportasi adalah perpindahan penduduk dikembalikan ke negara asal karena melanggar hukum
1.3.2    Migrasi Nasional
Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk dari tempat satu ke tempat lain masih dalam satu negara.
Migrasi nasional dibedakan menjadi tiga, yaitu :
·         Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk tujuan menetap.
·         Rulalisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk tujuan menetap.
·         Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau satu ke pulau yang lain dalam satu negara untuk tujuan menatap.

Di Indonesia di kenal beberapa jenis transmigrasi, yaitu
1)      Transmigrasi umum, yaitu tranmigrasi yang seluruh biayanya di tanggung pemerintah dari pemberangkatan, lahan, perumahan dan jaminan dalam jangka waktu tertentu.
2)      Transmigrasi lokal, yaitu tramsmigrasi dari propinsi satu ke propinsi yang lainnya dalam satu pulau, biayanya di tanggung pemerintah,
3)      Transmigrasi swakarya, yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung pemerintah dalam beberapa bulan kemudian transmigran swakarya diberi tanah untuk dikerjakan.
4)      Transmigrasi swakarsa, transmigrasi yang seluruh biayanya di tanggung oleh transmigran peran pemerintah memberi bimbingan dan fasilitas.
5)      Transmigrasi bedol desa, transmigrasi seluruh penduduk desa beserta peragkatnya karena terkena bencana, seluruh biaya ditanggung pemerinatah.

1.4     Faktor penyebab terjadinya migrasi penduduk
Mobilitas penduduk terjadi karena ada perbedaan potensi antar wilayah migrasi penduduk umumnya dari daerah yang kurang menguntungkan ke daerah yang lebih menguntungakan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi penduduk adalah sebagai berikut :
1)      Kekuatan pengikat misalnya keterkaitan pada tanah warisan, hubungan antar warga, tradisi, anggota keluarga dan keterikatan tanah kelahiran.
2)      Kekuatan pendorong misalnya terbatasnya lapangan kerja, fasilitas pendidikan, sarana olah raga, dan perbedaan fasilitas hidup.
3)      Kekuatan penarik misalnya mudahnya mencari lapangan kerja, upah kerja tinggi, dan tersedianya fasilitas umum seperti pendidikan, hiburan, sarana transportasi, komunikasi, kesehatan dan olah raga.

1.5      Dampak Migrasi dan Upaya Penangulanganya
1.5.1 Dampak Migrasi Penduduk
                               Migrasi mempunyai dampak baik bagi daerah asal maupun daerah tujuan perpindahan. Berikut dampak positif dan negatifnya
a.      Bagi Daerah Asal
Dampak positif
·         Memeratakan peredaran uang bila penduduk yang migrasi pulang ke daerah asal.
·         Mengurangi kepadatan penduduk di daerah asal
·         Kualitas penduduk akan meningkat sebab penduduk yang melakukan mobilitas akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru di daerah tujuan.
·         Mengurangi mobilitas pegangguran di daerah asal

Dampak negatif
1.      Kehilangan tenaga kerja produktif
2.      Lahan di daerah asal terbengkelai
3.      Penduduk yang pulang mempengaruhi tradisi yang sudah dipelihara baik, misalnya mode pakaian, cara bergaul.

B.    Bagi Daerah Tujuan
Dampak positif
·         Menambah tenaga kerja sehingga upah buruh menjadi murah.
·         Bila pindahan ke daerah yang jarang penduduknya akan mendorong percepatan pembangunan
Dampak Negatif
1.    Meningkatkan jumlah pengangguran
2.    Kekurangan fasilitas hidup seperti perumahan, sekolah, sarana kesehatan dan lain-  
       lain
3.    Munculnya penyakit sosial, seperti premanisme, perjudian, pekerjaan asusila.

1.6       Upaya mengatasi migrasi penduduk
Untuk mengatasi permasalahan migrasi antara lain dengan :
a.    Pemberlakuan politik kota tertutup.
       Suatu kota membatasi penduduk tertentu yang boleh masuk dan tinggal menatap.
b.    Regionalisasi pembangunan.
       Pembangunan beberapa kota besar yang memperhatikan kota-kota kecil sekitarnya sebagai satelit. Contoh di Jawa Tengah Kedungsepur dan Gerbangkertosusilo di Jawa Timur.
c.    Modernisasi desa.
       Menggali dan mengembangkan potensi desa sehingga desa tidak perlu pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.

























BAB II
BONUS DEMOGRAFI

2.1       Pengeratian bonus demografi
            adalah keuntungan yang dinikmati suatu negara yang ada di dunia ini sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialami oleh negaranya tersebut.
            Bonus demografi adalah suatu fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangu-nan karena jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sedang proporsi usia muda sudah semakin kecil dan proporsi usia lanjut belum banyak.

             Oleh karena itu, bonus demografi dapat menjadi anugerah bagi bangsa Indonesia, dengan syarat pemerintah harus menyiapkan generasi muda yang ber-kualitas tinggi SDM-nya melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan, penyediaan lapangan kerja dan investasi.

             Dengan demikian, pada tahun 2020-2030, Indonesia akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, sedang usia tidak produktif sekitar 80 juta jiwa, atau 10 orang usia produktif hanya menanggung 3-4 orang usia tidak produktif, sehingga akan terjadi peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan nasional.


























BAB III
KEBUDAYAAN

3.1     Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk   jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.

            Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

3.2     Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia

            Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.

             Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

             Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.






3.3     Unsur-Unsur

            Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

1.      Alat-alat Teknologi
2.      Sistem Ekonomi
3.      Keluarga
4.      Kekuasaan Politik



3.4     Contoh Kebudayaan
1. Tari Serimpi Cina
Salah satu jenis tari putri klasik di Istana Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Ada kekhususan pada tari Serimpi cina, yaitu busana para penari menyesuaikan dengan pakaian cina.

2. Tari Serimpi Padhelori
Diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VI dan VII. Properti yang digunakan dalam tarian ini berupa pistol dan cundrik. Membawakan cerita petikan dari Menak, ialah perang tanding Dewi Sirtu Pelaeli dan dewi Sudarawerti. Tari Serimpi Padhelori mempergunakan lagu pengiring utama Gending Pandhelori.

3. Tari Serimpi Pistol
Salah satu jenis tari putri klasik gaya Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VII. Kekhususan tarian ini terletak pada properti yang digunakan yaitu pistol.

4. Tari Serimpi Merak Kasimpir
Salah satu jenis tari putri klasik gaya Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana VII. Properti yang digunakan dalam tarian ini berupa pistol dan jemparing. Gending yang dipergunakan untuk mengiringi tari Serimpi Merak Kasimpir adalah Gending Merak Kasimpir.

5. Tari Serimpi Renggawati
Salah satu jenis tari putri klasik gaya Yogyakarta, yang diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwana V. Penari Serimpi Renggawati berjumlah 5 orang. Membawakan cerita petikan dari Angling Darmo yang magis, dengan menggunakan tambahan properti sebatang pohon dan seekor burung mliwis putih.






BAB IV
SPESIALISASI

4.1     Pengertian Spesialisasi (menyempit)
Cakupan makna kata yang sekarang lebih sempit atau terbatasdaripada makna yang dulu atau makna asalnya.
Contoh :
a. Saya bercita-cita ingin menjadi sarjana pendidikan.
Kata sarjana dulu dipakai untuk menyebut cendekiawan atau orang pintar atau orang berilmu.
Sekarang kata sarjana dipakai untuk menyebut orang yang telah lulus dari jenjang strata satu di perguruan tinggi
b. Sekarang ini di kota-kota besar banyak terdapat biro jasa yang menyalurkan parapembantu.
 Makna asal kata pembantu adalah orang yang membantu.
Sekarang kata pembantu dipakai untuk menyebut pembantu rumah tangga atau pelayan.
c. Sastra dulu dipakai untuk pengertian tulisan dalma arti luas atau umum, sedangkansekarang hanya dimaknakan dengan tulisan yang berbau seni. Begitu pula kata sarjana (duluorang yang pandai, berilmu tinggi, sekarang bermakna lulusan perguruan tinggi´).
Pada kesempatan ini akan dijelaskan tentang contoh kalimat ameliorasi, contoh kalimat sinestesia, contoh makna ameliorasi, contoh kalimat peyorasi dan contoh kata ameliorasi serta perubahan dan pergeseran makna sinestesia.

























BAB V
STATUS SOSIAL

5.1       Pengertian Status Sosial
Status sosial adalah suatu kedudukan sosial seseorang di masyarakat yang dapat diperoleh dengan sendirinya (otomatis) melalui usaha ataupun karena pemberian. Interaksi sosial akan mendorong individu untuk dapat mencapai status sosial yang lebih tinggi. Status sosial yang lebih tinggi akan berpengaruh pula pada sikap dan rasa penghargaan yang tinggi dari masyarakat. Oleh karena itu, setiap orang akan berusaha untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, seorang pejabat tentunya memiliki ruang lingkup interaksi yang lebih luas dan bervariatif bila dibandingkan dengan seorang petani. Pejabat akan berinteraksi dengan banyak orang dan dari berbagai status dan latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari masyarakat biasa, pengusaha, politikus, teknokrat, akademis, dan sebagainya yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya. Lain halnya dengan petani, dalam kesehariannya ia hanya berinteraksi dengan sedikit orang yang status dan latar belakangnya juga tidak jauh bebeda dengan dirinya.

5.2       Macam-Macam Status Sosial
Beberapa macam status sosial yaitu:
a. Ascribed status
Ascribed status, yaitu status sosial yang diperoleh dengan sendirinya atau otomatis akan didapatkan karena faktor keturunan. Status yang diperoleh memungkinkan orang untuk bersikap pasif. Seseorang dapat memiliki status ini tanpa harus berjuang ataupun melakukan usaha apa pun. Contohnya anak seorang bangsawan akan menjadi bangsawan pula dan mendapatkan kehormatan dari masyarakat karena status sosial yang diwariskan dan yang dimiliki oleh orang tuanya.

b. Achieved status
Achieved status, yaitu status yang diperoleh melalui usaha yang disengaja terlebih dahulu. Untuk memperoleh status ini harus melalui perjuangan yang panjang dengan memerlukan pengorbanan dan lebih bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Hampir semua status yang dimiliki oleh seseorang di masyarakat harus diperjuangkan terlebih dahulu dalam meraihnya. Contohnya untuk menjadi sarjana harus melalui perjuangan terlebih dahulu. Seorang sarjana akan berjuang dengan keras untuk memperoleh gelar akademisnya. Tingkatan pendidikan dalam masa yang panjang harus dilalui untuk mencapainya yang juga memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya.

c. Assigned status
Assigned status, yaitu status yang diberikan oleh masyarakat sebagai tanda penghargaan atas jasanya. Pada dasarnya status yang diperoleh adalah akibat dari status yang telah diperolehnya terlebih dahulu. Contohnya seorang pahlawan yang dihargai oleh masyarakat atas jasa perjuangannya. Untuk menjadi seorang yang disebut pahlawan tentu ia harus berjuang mencapai statusnya dengan semua pengorbanan, baik jiwa maupun raga.
Beberapa simbol status masyarakat kelas atas, yaitu:
a. Tempat tinggal
Kelas sosial atas biasanya tinggal di perumahan elite yang mewah dan memiliki prestise tinggi. Orang yang tinggal di perumahan mewah menunjukkan bahwa ia adalah kelompok orang kaya. Perumahan yang mewah dengan semua fasilitasnya akan memberikan kebanggaan bagi pemiliknya. Dengan melihat tempat tinggalnya, orang sudah dapat menilai kelas sosial seseorang.

b. Kekayaan
Kekayaan menjadi unsur utama yang sering ditonjolkan seperti mobil mewah, perhiasan, dan sebagainya. Kekayaan menjadi bagian terpenting dalam kelompok sosial karena dianggap sebagai simbol kesuksesan. Mobil mewah seperti merk jaguar sangat langka di Indonesia karena harganya yang mahal dan jumlahnya yang terbatas. Mobil ini memberi kebanggaan tersendiri bagi orang yang memiliki dan memakainya.

c. Penghasilan
Pada umumnya kelas sosial atas memiliki penghasilan yang tinggi. Mereka pada umumnya para eksekutif yang bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu dan menjadi orang yang sukses. Ada hubungan yang erat antara penghasilan dengan jenis pekerjaan. Kelompok sosial atas mempunyai pekerjaan yang elite dengan penghasilan yang tinggi.

d. Pakaian
Pakaian yang digunakan oleh kelompok sosial atas adalah pakaian yang bagus dan mahal. Mereka bangga mengenakan pakaian produksi luar negeri seperti baju buatan Italia, parfum dari Prancis, dan sebagainya.

e. Kegemaran
Kegemaran atau hobi kelompok sosial atas adalah kegiatan-kegiatan yang memerlukan biaya yang besar, seperti shopping ke luar negeri, olahraga golf, dan sebagainya. Setiap orang mempunyai jenis kegemaran tertentu. Ada kegiatan tertentu yang dapat dilakukan oleh orang umum, tetapi juga menjadi status simbol kelas sosial atas, misalnya memancing. Memancing merupakan kegemaran dari setiap orang tanpa batas kelas sosial. Tetapi memancing menjadi hobby elit ketika dilakukan oleh golongan kelas sosial atas. Mereka memancing Blue Marlyn di laut lepas dengan menggunakan kapal pesiar mewah.

5.3     Konflik Status Sosial
 Seseorang dalam masyarakat biasanya memiliki beberapa kedudukan sekaligus. Dari bermacam-macam kedudukan (status) yang dimilikinya tersebut biasanya yang selalu menonjol hanya satu, yaitu status yang utama. Begitu pula dengan masyarakat yang hanya melihat pada kedudukan utama yang menonjol tersebut. Atas dasar tersebut, kemudian seorang individu yang memiliki bermacam-macam status digolongkan ke dalam kelas-kelas yang tertentu dalam masyarakat. Misalnya Pak Rudi mempunyai kedudukan sebagai suami, kepala rumah tangga, ketua RT, dan sebagai kepala sekolah. Bagi masyarakat, kedudukan sebagai kepala sekolahlah yang dianggap utama (menonjol).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar